SURADE SUKABUMI BIKIN BANDARA 2015 (DI CITARATE)


Bandara Citarate Kabupaten Sukabumi


bandara-citarate-surade-sukabumi
Kabupaten Sukabumi mempunyai tempat wisata yang jarang dimiliki oleh daerah lain. Salah satunya tempat penangkaran Penyu di Ujung Genteng. Sayangnya, akses jalan untuk menuju ke tempat wisata tersebut cukup jauh.
Di antara upaya Pemprov Jabar untuk menunjang potensi wisata Ujung Genteng Sukabumi adalah mengaktifkan dan memperluas Bandara Citarate. Demikian diungkapkan Kepala Bappeda Jabar, Deny Juanda kepada wartawan di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung,
“Kita sangat memerlukan bandara-bandara penunjang atau bandara shuttle selain Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati. Apalagi potensi wisata di Jabar sangat banyak dan memerlukan fasilitas penunjang bandara untuk mempermudah aksesnya,” ujarnya.
Terlebih, lanjut Deny, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar sedang giat-giatnya memunculkan dan mempromosikan pusat-pusat wisata di Jabar. Misalnya nanti ada 10 lokasi wisata unggulan di Jabar dan tentunya diperlukan bandara-bandara penunjang.
Saat ini, Bandara Citarate sudah ada, artinya tinggal diperluas. Namun perluasan masih dalam tahap rencana dan belum akan direalisasikan mengingat pemprov masih fokus membangun BIJB dan membenahi Bandara Nusawiru di Kab. Pangandaran.
“Jika kedua bandara ini selesai, selanjutnya pemprov akan melanjutkan ke bandara lainnya, salah satunya Citarate. Apalagi bandaranya sudah ada, sudah ada bandara perintisnya. Nanti kita perluas. Tapi nanti, sekarang baru mau dirumuskan. Setelah Kertajati, ke Nusawiru, nanti Citarate,” jelasnya.
Dikatakan, yang akan menjadi catatan pemprov untuk membangun Bandara Citarate adalah lahan. Mulai dari pemiliknya dan sertifikatnya. Ini sangat penting untuk ditelusuri, sebab lahan Bandara Nusawiru, ternyata bukan lahan milik pemprov.
“Tapi lahan carik desa. Di Kertajati juga sama. Persis di terminalnya itu lahan carik desa. Makanya kita coba ganti agar sepenuhnya menjadi milik kita,” ujar Deny.
Diakuinya, seperti pada proyek pembangunan lainnya, untuk mengembangkan Bandara Citarate dilakukan penawaran kepada investor. Untuk Citarate, investor bisa masuk sejak awal pembangunan karena saat ini pemprov belum memasukkan Citarate dalam salah satu program di tahun 2014.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi C DPRD Jabar, Maman Abdurrachman, menurutnya, penataan dan perluasan Bandara Citarate belum akan dilaksanakan. Apalagi infrastruktur darat di berbagai wilayah di Jabar pun masih memerlukan perhatian lebih.

SATU SATUNYA PENYELAM WANITA YANG MEMBANTU EVAKUASI KORBAN AIR ASIA QZ 8501

BATU AJAIB BISA NYALA,BAGUS BANGEEETTTT....MACAM2 BATU CINCIN

Nelayan Melihat Serpihan Pesawat di Perairan Serutu



Setelah mendapat informasi hilang kontak AirAsia QZ8501 rute Surabaya - Singapura, Tim Persiapan Evakuasi yang terdiri dari Kepolisian Polres Beltim, TNI Angkatan Laut Pos Beltim, DKP dan Kesbangpol Pemkab Beltim serta Tagana melakukan rapat koordinasi.  
"Kemudian, tim segera mengecek koordinat lost contact yang diduga berlokasi di Pulau Tanjung Kelumpang berjarak 32 mil dari Pos Angkatan Laut, Manggar," ujar Kapolres Beltim, AKBP Nugraha.
  
Pukul 11.30 WIB, Tim Evakuasi segera melakukan persiapan kapal dan melakukan pemasangan tenda. "Setelah itu, kita kembali melakukan pengecekan peta bersama Danlanud Tanjungpandan, Letkol Setiawan," ujar Kapolres.
  
Menurut Nugraha, beberapa informasi kemudian masuk. Dari Pospam Kelapa Kampit, Beltim, ada informasi pesawat terlihat di Pulau Kran, lalu terdengar ledakan.  "Informasi ini dari Pak Yudi, bahwa saudaranya, yaitu Erwin yang sedang melaut mendengar ledakan keras di Pulau Nangka," ujar Nugraha.
  
Sementara itu, lanjutnya, di Kecamatan Gantung, Beltim dan Pulau Buku Limau, para nelayan sudah dikerahkan untuk melakukan penyisiran di laut. "Informasi ini, bagaimana pun belum tentu akurat, namun semua informasi-informasi ini tetap kita tampung," ujarnya.
  
Pada pukul 14.15, kapal patroli XXVIII - 1401 Sat Polair bertolak dari dermaga untuk melakukan penyisiran. Di dalam kapal, sebanyak 19 personel gabungan berangkat ke arah Utara. "Tim ini terdiri dari Tagana, wartawan, AL, DKP, Polair, dan Pandu," ujar Nugraha.
  
Hingga pukul 18.00, belum ada informasi yang menunjukkan titik terang, sehingga Kapolres Beltim, seizin Kapolda Babel menghentikan pencarian. "Pencarian dilanjut besok (hari ini.red)," tutupnya.
  
Kasat Polair Polres Beltim AKP Yanto seizin Kapolres Beltim AKBP Nugrah Trihadi SIK, menyampaikan sempat ada kabar bahwa ada nelayan yang melihat serpihan pesawat di Perairan Serutu Selat Karimata yang memisahkan Pulau Belitung dengan Pulau Kalimantan.
Namun pihaknya belum berani memastikan bahwa informasi itu benar. Meski demikian, tim akan tetap berusaha untuk melakukan pencarian hingga mencapai titik koordinat. Diperkirakan proses pencarian akan memakan waktu minimal sepekan.

POLOS BAND-PENGISI HATI

iklan

iklan

Powered by Blogger.

Labels

Comment

Popular Posts

header-menu